Pada pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole, Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan pidato yang sangat diperhatikan, yang memicu reaksi signifikan di pasar keuangan. Powell menyatakan bahwa dampak harga yang disebabkan oleh tarif adalah sementara dan dapat dikendalikan, tetapi Federal Reserve akan tetap waspada untuk mencegah guncangan sekali ini berkembang menjadi inflasi yang berkelanjutan.

Pada saat yang sama, Powell juga menyebutkan risiko penurunan yang dihadapi pasar tenaga kerja, pernyataan ini memicu spekulasi di pasar mengenai kemungkinan Federal Reserve segera beralih ke kebijakan moneter yang longgar.

Sebagai akibatnya, ekspektasi pasar keuangan terhadap kemungkinan Fed menurunkan suku bunga pada bulan September meningkat tajam. Para trader mempertaruhkan kemungkinan penurunan suku bunga bulan September dari awalnya 75% dengan cepat naik menjadi sekitar 90%, mencerminkan harapan kuat pasar bahwa Fed akan segera memulai siklus pelonggaran baru.

Perubahan ekspektasi ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan. Aset berisiko mungkin mendapatkan dukungan yang lebih kuat, sementara nilai tukar dolar dan imbal hasil obligasi AS mungkin menghadapi tekanan turun.

Para investor dan analis sedang memantau dengan cermat langkah-langkah selanjutnya dari Bank Sentral AS, serta reaksi berantai yang mungkin ditimbulkan oleh perubahan kebijakan ini terhadap ekonomi global dan pasar keuangan. Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks dan berubah-ubah saat ini, keputusan kebijakan dari bank sentral di berbagai negara akan terus menjadi fokus perhatian pasar.