Babak baru regulasi keuangan Hong Kong akan segera dimulai. Pada 1 Agustus 2025, "Peraturan Stablecoin" Hong Kong akan resmi berlaku, membawa perubahan signifikan bagi pasar Uang Digital. Diketahui, lebih dari 50 lembaga telah mengajukan niat permohonan lisensi kepada Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA), dengan jenis lembaga yang beragam, termasuk bank tradisional, perusahaan teknologi, dan perusahaan teknologi finansial.

Langkah ini menandakan posisi terdepan Hong Kong dalam regulasi keuangan digital di kawasan Asia-Pasifik. Memperoleh lisensi stablecoin tidak hanya berarti memimpin dalam bidang pembayaran lintas batas dan penyelesaian tokenisasi aset, tetapi yang lebih penting, karena jumlah lisensi pertama yang terbatas, lembaga yang disetujui akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam penetapan aturan, memainkan peran kunci dalam pembentukan standar industri.

Peraturan baru menetapkan tiga kategori entitas yang harus beroperasi dengan lisensi: penerbit domestik yang menerbitkan stablecoin fiat di Hong Kong, penerbit luar negeri yang menerbitkan dan secara aktif mempromosikan stablecoin yang dipatok pada Dolar Hong Kong kepada publik di Hong Kong, serta lembaga pemasaran yang secara aktif mempromosikan stablecoin kepada publik di Hong Kong. Perlu dicatat bahwa meskipun lembaga perbankan dapat dibebaskan dari persyaratan modal, mereka tetap harus mematuhi kewajiban kepatuhan lainnya.

"Peraturan Stablecoin" menetapkan ambang dan persyaratan yang ketat untuk pengajuan lisensi. Institusi non-bank harus memiliki modal minimum yang disetor setidaknya 25 juta HKD, dan mempertahankan modal likuiditas sebesar 3 juta HKD. Dalam hal manajemen cadangan, diharuskan 100% aset likuid tinggi untuk mendukung, dan dikelola secara independen oleh bank berlisensi. Koin harus cocok secara ketat, misalnya stablecoin HKD memerlukan dukungan aset HKD.

Untuk melindungi hak pengguna, peraturan baru mengharuskan penerbit untuk membangun mekanisme penebusan yang lengkap. Pengguna dapat menebus stablecoin tanpa syarat sesuai nilai nominal, dan penerbit harus menyelesaikan pembayaran dalam satu hari kerja. Selain itu, sistem kepatuhan juga diperkuat, dengan penerapan wajib verifikasi identitas pengguna (KYC), dan data terkait harus disimpan setidaknya selama 5 tahun.

Serangkaian langkah regulasi yang ketat ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan transparansi pasar stablecoin, diharapkan dapat memberikan dorongan baru bagi perkembangan teknologi keuangan di Hong Kong, sekaligus memberikan contoh yang bermanfaat bagi regulasi Uang Digital global. Dengan dilaksanakannya "Peraturan Stablecoin", Hong Kong diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan internasional, dan terus mempertahankan keunggulan kompetitif di era ekonomi digital.