Merefleksikan sejarah perkembangan internet, kita tidak sulit menemukan bahwa yang benar-benar mendorong revolusi internet bukanlah browser, melainkan protokol TCP/IP. Protokol ini berhasil mengintegrasikan jaringan yang terpisah menjadi internet global yang saling terhubung dan dapat diperluas.
Saat ini, teknologi blockchain menghadapi titik balik yang serupa, titik balik ini adalah Caldera (ERA). Caldera tidak boleh dipandang sekadar sebagai solusi Rollup lainnya, artinya jauh lebih dari itu. Faktanya, Caldera dapat dianggap sebagai internet Rollup — sebuah ekosistem yang modular, saling terhubung, dan sangat dapat disesuaikan.
Dalam visi Caldera, blockchain masa depan tidak akan lagi menjadi pulau informasi yang terisolasi satu sama lain. Sebaliknya, mereka akan dapat di-deploy, terhubung, dan beroperasi secara kolaboratif dengan mudah seperti situs web. Jika kita membandingkan Ethereum dengan "Unix Web3", maka Caldera jelas merupakan "TCP/IP" dunia blockchain.
Mengapa Caldera dianggap sebagai momen TCP/IP dalam blockchain? Mari kita telusuri lebih dalam:
Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa keadaan blockchain saat ini sangat mirip dengan internet sebelum tahun 1990. Pada saat itu, dunia jaringan terdiri dari beberapa jaringan yang tidak saling kompatibel, yang secara serius membatasi pengembangan aplikasi. Sama halnya, meskipun teknologi Rollup telah meningkatkan kemampuan skalabilitas blockchain hingga tingkat tertentu, berbagai solusi Rollup masih "berjalan sendiri-sendiri", dan kurang memiliki interoperabilitas yang cukup.
Kemunculan Caldera membawa jaringan Rollup yang modular, terstandarisasi, dan dapat digabungkan ke dunia blockchain. Arsitektur inovatif ini sejalan dengan makna TCP/IP bagi internet:
1. Modular: Caldera memungkinkan proyek mana pun untuk memilih lapisan eksekusi dan lapisan ketersediaan data yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Keterhubungan: Melalui Caldera, berbagai Rollup dapat melakukan pengiriman pesan tanpa hambatan, memecahkan pulau informasi.
3. Dapat Digabungkan: Dalam ekosistem Caldera, aplikasi terdesentralisasi (DApp) tidak lagi terbatas pada satu blockchain, tetapi dapat beroperasi lintas Rollup seperti memanggil API.
Kemunculan Caldera mungkin menandakan langkah penting menuju interoperabilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi dalam teknologi blockchain. Ini memiliki potensi untuk membentuk kembali pemahaman kita tentang ekosistem blockchain, membuka kemungkinan baru untuk inovasi dan aplikasi di masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenTaxonomist
· 6jam yang lalu
menurut analisis saya, desain modular caldera menunjukkan ciri-ciri evolusi r-selected klasik dalam ekosistem blockchain...
Lihat AsliBalas0
RadioShackKnight
· 08-19 00:49
Apakah ini bisa menggantikan tcp/ip? Masih jauh dari itu, jangan memaksakan jika tidak mengerti.
Lihat AsliBalas0
RamenDeFiSurvivor
· 08-19 00:48
Satu lagi layer3 ya hehe
Lihat AsliBalas0
BoredWatcher
· 08-19 00:40
Ekspektasi pump penuh, bisa jadi bisa masuk lebih awal.
Lihat AsliBalas0
blocksnark
· 08-19 00:35
Tinggal lihat siapa yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah besar cross-chain ini.
Merefleksikan sejarah perkembangan internet, kita tidak sulit menemukan bahwa yang benar-benar mendorong revolusi internet bukanlah browser, melainkan protokol TCP/IP. Protokol ini berhasil mengintegrasikan jaringan yang terpisah menjadi internet global yang saling terhubung dan dapat diperluas.
Saat ini, teknologi blockchain menghadapi titik balik yang serupa, titik balik ini adalah Caldera (ERA). Caldera tidak boleh dipandang sekadar sebagai solusi Rollup lainnya, artinya jauh lebih dari itu. Faktanya, Caldera dapat dianggap sebagai internet Rollup — sebuah ekosistem yang modular, saling terhubung, dan sangat dapat disesuaikan.
Dalam visi Caldera, blockchain masa depan tidak akan lagi menjadi pulau informasi yang terisolasi satu sama lain. Sebaliknya, mereka akan dapat di-deploy, terhubung, dan beroperasi secara kolaboratif dengan mudah seperti situs web. Jika kita membandingkan Ethereum dengan "Unix Web3", maka Caldera jelas merupakan "TCP/IP" dunia blockchain.
Mengapa Caldera dianggap sebagai momen TCP/IP dalam blockchain? Mari kita telusuri lebih dalam:
Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa keadaan blockchain saat ini sangat mirip dengan internet sebelum tahun 1990. Pada saat itu, dunia jaringan terdiri dari beberapa jaringan yang tidak saling kompatibel, yang secara serius membatasi pengembangan aplikasi. Sama halnya, meskipun teknologi Rollup telah meningkatkan kemampuan skalabilitas blockchain hingga tingkat tertentu, berbagai solusi Rollup masih "berjalan sendiri-sendiri", dan kurang memiliki interoperabilitas yang cukup.
Kemunculan Caldera membawa jaringan Rollup yang modular, terstandarisasi, dan dapat digabungkan ke dunia blockchain. Arsitektur inovatif ini sejalan dengan makna TCP/IP bagi internet:
1. Modular: Caldera memungkinkan proyek mana pun untuk memilih lapisan eksekusi dan lapisan ketersediaan data yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Keterhubungan: Melalui Caldera, berbagai Rollup dapat melakukan pengiriman pesan tanpa hambatan, memecahkan pulau informasi.
3. Dapat Digabungkan: Dalam ekosistem Caldera, aplikasi terdesentralisasi (DApp) tidak lagi terbatas pada satu blockchain, tetapi dapat beroperasi lintas Rollup seperti memanggil API.
Kemunculan Caldera mungkin menandakan langkah penting menuju interoperabilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi dalam teknologi blockchain. Ini memiliki potensi untuk membentuk kembali pemahaman kita tentang ekosistem blockchain, membuka kemungkinan baru untuk inovasi dan aplikasi di masa depan.